首页 > 知识
Fenomena Female Breadwinners di RI dan Beban Ganda Perempuan
发布日期:2025-05-18 13:51:13
浏览次数:159
Jakarta,quickq软件官方下载 CNN Indonesia--

Norma gender tradisional masih menempatkan laki-laki sebagai pencari nafkah dan tulang punggung keluarga. Sementara perempuanpunya tugas untuk mengurus rumah tangga.

Fenomena Female Breadwinners di RI dan Beban Ganda Perempuan

Tapi, Indonesia tampak menghadapi fenomena anyar, di mana perempuan dan laki-laki bisa bertukar peran. Kini, banyak perempuan justru jadi tulang punggung ekonomi keluarga.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024 mencatat, sebanyak 14,37 persen atau sekitar 1 dari 10 pekerja perempuan di Indonesia merupakan female breadwinners.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Mengembalikan Makna Perempuan di Hari Ibu
  • 8 Quotes RA Kartini untuk Penyemangat Hidup
  • Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

Tak main-main, laporan juga menyebut, kontribusi ekonomi female breadwinnersdalam rumah tangga pun terbilang signifikan. Hampir separuh dari female breadwinnersberkontribusi sebesar 90-100 persen dalam pendapatan rumah tangga.

Mayoritas dari mereka tinggal di perkotaan dengan capaian pendidikan masih di tingkat dasar. DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Sulawesi Utara adalah provinsi dengan persentase female breadwinnerstertinggi.

Sebagian besar female breadwinnersdi Indonesia adalah mereka yang berada di usia produktif (20-59 tahun). Tapi, tak sedikit juga perempuan di atas 60 tahun alias kelompok lanjut usia (lansia) yang menjadi female breadwinners.

Sebagian besar dari mereka juga berstatus kawin dan berperan sebagai istri. Artinya, sebagian besar dari mereka masih memiliki suami sebagai kepala rumah tangga.

Meski jumlahnya masih relatif kecil, namun female breadwinnersdi Indonesia memegang peran krusial dalam perekonomian keluarga.

"Tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi, mereka juga menanggung biaya hidup anggota keluarga lainnya, baik sebagai pencari nafkah utama maupun satu-satunya," tulis laporan.

Tuntutan ekonomi

Asian businesswoman on the phone and using digital tabletIlustrasi. Sebanyak 14,37 persen pekerja perempuan di Indonesia merupakan female breadwinners. (Istockphoto/Andriano_cz)

Sebuah penelitian tahun 2004 pernah menemukan bahwa banyak female breadwinnersmempunyai suami dengan pendapatan yang tidak stabil.

Female breadwinnersdalam rumah tangga modern terjadi bukan karena kebutuhan. Tapi untuk memastikan stabilitas finansial keluarga, investasi dalam pendidikan anak, atau meningkatkan standar hidup.

Hal ini dapat dilihat dari laporan BPS yang juga menyebutkan bahwa sebanyak 40,77 persen female breadwinnersberperan sebagai istri dalam keluarga. Sebagian besar dari mereka masih memiliki suami sebagai kepala rumah tangga.

"Mereka mempunyai peluang tambahan pendapatan dari pekerjaan suami," tulis laporan.

Lihat Juga :
Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

Beban ganda perempuan

Sayangnya, menjadi pencari nafkah utama tak serta merta membuat perempuan terbebas dari tugas domestik. Selain mencari nafkah, mereka juga harus tetap mengurus rumah tangga dan merawat anak.

"Di dunia kerja mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang cukup guna memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga," tulis laporan.

Hal di atas membuat female breadwinnersrentan mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat tanggung jawab ganda yang ditanggungnya.

Laporan mencatat, implikasi yang ditanggung oleh female breadwinnersakibat beban ganda tidak sejalan dengan komitmen global dalam sustainable development goals(SDGs).

(asr/asr)
上一篇:Terdaftar atau Tidak? Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Sekarang Juga!
下一篇:Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China
相关文章