时间:2025-06-03 16:14:17 来源:网络整理 编辑:知识
Jakarta, CNN Indonesia-- Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mengkaji penera quickq手机版下载
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mengkaji penerapan aturan wajib penggunaan jaket pelampung atau life jacket bagi wisatawan yang berenang di Pantai Selatan.
Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan keselamatan wisatawan dari bahaya arus pecah (rip current), yang kerap menyebabkan kecelakaan laut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menyebut kebijakan ini memang masih dalam tahap pembahasan dengan berbagai instansi, mulai dari Dinas Pariwisata dan Basarnas Yogyakarta. Jika disepakati, aturan ini akan berlaku secara permanen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan laut bisa terjadi kapan saja tidak melulu saat cuaca ekstrem. Noviar juga menyebut, dalam implementasinya, pengawasan aturan ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Satlinmas Rescue Istimewa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), nelayan, dan masyarakat sekitar pantai.
Menariknya, pemerintah memberikan peluang bagi masyarakat sekitar pantai untuk berperan dalam penyediaan life jacket. Wisatawan nantinya dapat menyewa jaket pelampung dari warga setempat, mirip dengan sistem penyewaan ban renang di kolam renang.
Lihat Juga :![]() |
"Nanti bisa jadi mata pencaharian baru. Masyarakat bisa menyewakan, seperti di kolam renang. Di kolam renang itu kan orang supaya aman dia nyewa ban, nah ini menyewa life jacket," ujar Noviar.
Wacana aturan ini muncul sebagai respons atas kecelakaan tragis di Pantai Drini, Gunungkidul, pada 28 Januari lalu. Dalam insiden tersebut, 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret arus, dengan empat di antaranya meninggal dunia setelah terjebak di rip current.
Dengan kebijakan ini, diharapkan insiden serupa dapat diminimalisir sehingga wisatawan bisa menikmati keindahan Pantai Selatan dengan lebih aman.
[Gambas:Video CNN]
Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Jadi Sorotan, Ini Pesan Ketum Kadin2025-06-03 16:10
Jadi Saksi Sidang, Penyelidik KPK Yakin Hasto Aktor Intelektual2025-06-03 16:09
Trump Kembali Serang The Fed, Klaim Lebih Paham Suku Bunga Dibandingkan Powell2025-06-03 16:05
Wamen ESDM Yakini Produksi Perdana Lapangan Migas di Natuna Bisa Perkuat Ketahanan Energi Nasional2025-06-03 15:37
Penyebab Tensi Enembe Naik Terungkap, Singgung Saat Transit di Manado2025-06-03 15:09
Puan Minta Penjelasan Soal Pengaman TNI Jaga Kejaksaan: Biar Tidak Timbulkan Fitnah2025-06-03 15:02
KPK Periksa Dua Saksi Pembelian Tanah di Bakauheni dan Kalianda dalam Kasus Pengadaan Lahan JTTS2025-06-03 14:30
Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China2025-06-03 14:25
Duh Mas Anies, Duit Mulu yang Dimasalahin2025-06-03 14:16
Kejari Bandung Periksa Mantan Dirut Bio Farma Honesti Basyir2025-06-03 14:12
Mayapada Hospital Hadirkan Prosedur Modern Atasi AVM di Otak2025-06-03 16:12
BI Dukung Jakarta Jadi Kota Global2025-06-03 16:02
Bernilai USD 600 Juta, Bahlil Sebut Forel dan Terubuk Proyek Migas Asli Indonesia2025-06-03 15:54
BI Dukung Jakarta Jadi Kota Global2025-06-03 15:51
Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Rp35 Ribu Jadi Rp1.940.000 per Gram2025-06-03 15:23
Rombongan Turis India Tak Bisa Pulang dari Malaysia Gara2025-06-03 15:21
W3RL Bentuk Nyata Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Indonesia Emas2025-06-03 15:17
Anggota Komisi I DPR RI: Duterte Tegas dan Tidak Pandang Bulu Berantas Narkoba2025-06-03 14:54
Jakarta Menuju New Normal, Sandi Bilang...2025-06-03 14:16
Segera Menuju Swiss, Inilah Sejumlah Topik Utama Negosiasi Dagang China2025-06-03 14:06