时间:2025-06-05 03:29:17 来源:网络整理 编辑:热点
JAKARTA, DISWAY.ID -Deputi Sekretaris Center for Digital Society Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polit quickq官网下载苹果手机
JAKARTA,quickq官网下载苹果手机 DISWAY.ID -Deputi Sekretaris Center for Digital Society Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Iradat Wirid memberikan sejumlah catatan terkait pelaksanaan pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di sekolah.
Sebagai informasi, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyarankan agar sekolah turut memasukkan mata pelajaran coding dan AI bagi siswa SD-SMP.
Hal ini pun diamini oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti yang mengatakan bahwa mata pelajaran ini akan diterapkan di sekolah mulai kelas 4 SD.
BACA JUGA:Coding dan AI Hanya Mapel Pilihan, Pakar Singgung Eksklusivitas
Namun demikian, penerapannya tidak dapat dilakukan menyeluruh di setiap sekolah yang ada di Indonesia lantaran kurang meratanya infrastruktur dan sarana-prasarana, serta tantangan geografis lainnya yang menghambat pembelajaran coding dan AI.
Sehingga, mapel coding dan AI hanya akan menjadi pelajaran pilihan yang bisa diberikan sekolah yang sudah siap kepada muridnya.
BACA JUGA:Penerapan Mapel Coding dan AI di Sekolah, Kemendikdasmen: Tak Selalu Pakai Komputer
Sementara itu, Ira menilai bahwa gagasan ini merupakan inovasi di bidang pendidikan yang cukup menarik untuk membuka ruang eksplorasi pada anak.
Namun demikian, ia menilai bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan lantaran pemaksaan memberi beban pada anak demi ambisi pemerintah dalam menciptakan talenta digital tidaklah tepat.
"Materi ajar harus sesuai dengan kapasitas anak," kata Iradat, dikutip dari laman UGM, Sabtu, 23 November 2024.
BACA JUGA:Gibran Rakabuming Minta Zonasi Dihapus, P2G: Jangan Tergesa-gesa
Oleh karena itu, sebelum mengajarkan coding dan AI, ia mengingatkan bahwa anak perlu dibekali dengan logika berpikir yang bisa memecahkan masalah dengan baik.
Pasalnya, coding menuntut programmer atau coder dapat menyelesaikan masalah pada sistem secara berurutan.
Sehingga pengajaran moral mengenai kesabaran dan ketelitian tinggi juga agar tidak mengulang pekerjaan dari awal menjadi hal yang juga sangat penting untuk diajarkan.
Arsari Tambang Genjot Energi Bersih, ESG Ditegaskan Sebagai Arah Utama2025-06-05 03:19
6 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Jalan Kaki, Yuk Jangan Mager2025-06-05 03:19
Kemen PPPA Prihatin Kejahatan dengan Pelaku Anak Terus Terjadi2025-06-05 03:01
Awas, 5 Makanan Ini Bisa Bikin Kamu Bau Badan2025-06-05 02:43
Minum Air Hangat Bisa Hancurkan Lemak Perut, Memangnya Benar?2025-06-05 02:40
Panggil Menteri BUMN, Presiden Prabowo Bahas Kesiapan Diskon Transportasi Nasional2025-06-05 02:30
Pengumuman! Gaji PPPK Bakal Naik Tahun 2025, Segini Besarannya2025-06-05 02:14
Permainan Golf Lebih Maksimal karena Penglihatan Tajam Paca2025-06-05 00:55
Jadi Google Doodle Hari Ini, Ada Apa dengan Rendang?2025-06-05 00:54
Banyak Kepala Daerah Kena OTT, Pengamat Minta Menteri Jokowi Berbenah2025-06-05 00:48
10 Negara Paling Ramah di Dunia 2024, Indonesia Tak Termasuk2025-06-05 03:28
WIKA Ajak Siswa SMKN 1 Rangkasbitung Pahami Pentingnya Pembangunan Jalan Tol di Indonesia2025-06-05 03:18
EcoRing Hadir di Indonesia, Ubah Pasar Barang Mewah Bekas2025-06-05 03:13
Jelang Hari Tani Nasional, Petani Sampaikan 5 Tuntutan Lewat Aksi di Gedung Merah Putih KPK2025-06-05 03:10
Diduga 'Makan' Uang Perizinan Meikarta, Bupati Bekasi Resmi Jadi Tersangka2025-06-05 02:44
Pengumuman! Gaji PPPK Bakal Naik Tahun 2025, Segini Besarannya2025-06-05 01:58
Patuh Regulasi dan Beri Layanan Baik, Dupoin Raih Grade A+++ dari Bappebti2025-06-05 01:21
Tingkatkan Pendapatan, Golden Flower (POLU) akan Beli 118 Unit Apartemen2025-06-05 01:13
Materi dan Kisi2025-06-05 01:02
INFOGRAFIS: Bikin Tubuh Singset dengan Jalan Kaki, Gimana Caranya?2025-06-05 00:50