Industri Tekstil dan Kulit Kontraksi, Kemenperin: Harga Naik Terus
JAKARTA,quickq加速器充值 DISWAY.ID --Di tengah kondisi perekonomian global tengah memanas, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa subsektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) juga mengalami kontraksi pada periode Mei 2025.
Menurut Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya, kontraksi yang dialami oleh industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki disebabkan adanya kenaikan harga yang terjadi sejak Maret 2025.
“Hal ini menyebabkan konsumen domestik menahan konsumsi barang tahan lama seperti alas kaki,” ucap Rizky kepada Disway di Jakarta, pada Jumat 30 Mei 2025.
BACA JUGA:Simak Panduan Resmi Susunan Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 dari BPIH Lengkap Pedomannya
BACA JUGA:Pemberhentian Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Tuai Polemik, Ada yang Banting Setir Jadi Driver Online
Selain itu, Febri menambahkan, penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di AS juga turut menyebabkan pesanan alas kaki dari Indonesia menurun, sedangkan 43 persen hasil produksi alas kaki Indonesia diekspor.
Tidak hanya itu, dampak dari negosiasi tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri.
“Banyak perusahaan yang akhirnya mengambil sikap wait and see serta pembatalan investasi hingga iklim usaha lebih stabil,” ungkap Rizky.
Kendati begitu, Rizky juga menambahkan bahwa sejak bulan Januari sampai Mei 2025 telah terdapat 12 investasi Penanaman Modal Asing (PMA) baru dengan skala besar masuk ke Indonesia.
Dengan adanya izin investasi ini, telah terbit dengan total nilai investasi mencapai Rp8 triliun dengan total kapasitas produksi 64,6 juta pasang alas kaki serta 214,6 juta pasang komponen alas kaki.
BACA JUGA:Kepercayaan Industri ke Pasar Domestik Meningkat, Kemenperin Soroti Peran Perpres No. 46 Tahun 2025
BACA JUGA:RUPTL PLN 2025-2034 Siap Buka Keran Investasi Swasta
“Masih terdapat optimisme pada sektor industri alas kaki,” tegas Rizky.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menambahkan bahwa sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebagian besar berasal dari unit usaha skala IKM dan memiliki kertergantungan terhadap kebijakan yang pro industri.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- Cek Keamanan Pangan di 12 Pasar Tradisional, Pastikan Bebas Boraks dan Formalin
- China Sebut Tak Ada Patogen Baru dan Tak Biasa dari Penyakit Misterius
- 'Batasi' Turis Asing, Aktivis Spanyol Pasang Tanda Palsu di Pantai
- 3 Cara Menyimpan Tahu di Kulkas agar Segar dan Tahan Lama
- Kehadiran Polri Perlemah KPK? Ini Komentar Febri...
- 5 Ikan Murah yang Enak Dibakar, Bikin Nambah Nasi
- Orang Tua Bantah Sisca Dewi Pernah Nikah Siri dengan Jenderal Polisi
- Tukin ASN Naik 80%, Gus Halim: Segera Sampaikan Kabar Ini ke Istri
- G7 Siap Turunkan Batas Harga Minyak Rusia Tanpa Dukungan Trump
- Daftar Kosmetik Ilegal di Marketplace yang Ditemukan BPOM
- Olah TKP Kecelakaan Cikampek, Gunakan Metode TAA
- Orang Tua Bantah Sisca Dewi Pernah Nikah Siri dengan Jenderal Polisi
- Idrus Marham Ajukan Kasasi ke MA
- Versi Habib Bahar, 'Jokowi Kayak Banci' Itu Hanya Majas?
- Makin Mahal! Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp23 Ribu Jadi Rp1.951.000 per Gram
- Survei Global Hunger Index: Tingkat Kelaparan Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Tenggara
- FOTO: Melihat Dekor Natal Gedung Putih AS, Penuh Keajaiban
- Indonesian American Lawyers Association Sampaikan Amicus Curiae ke MK
- Jokowi hingga Raffi Ahmad Jajal Jalan Tol ke IKN Sambil Touring
- Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'