Cermati Tanda 'Aneh' Kamu Kebanyakan Konsumsi Garam
Daftar Isi
- Tanda terlalu banyak konsumsi garam
- 1. Tubuh bengkak
- 2. Sering sakit kepala
- 3. Rasa haus luar biasa
- 4. Sering buang air kecil
- 5. Ngidam makanan asin
Jika Anda menemukan tanda-tanda 'aneh' ini, sebaiknya hati-hati. Meski terlihat aneh, tapi tanda ini menunjukkan Anda terlalu banyak mengonsumsi garam.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyorot konsumsi garam di Indonesia. Ternyata rata-rata orang Indonesia mengonsumsi 11 g garam per orang per hari. Angka ini lebih dari dua kali lipat rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, cermati sejumlah tanda yang muncul jika Anda terlalu banyak asupan garam.
1. Tubuh bengkak
Mendapati baju makin sempit? Bisa jadi berat badan memang naik atau konsumsi garam Anda sudah berlebihan.
"Terlalu banyak garam akan menyebabkan tubuh Anda menahan air, dan karena kelebihan cairan dalam jaringan tubuh, hal itu menyebabkan pembengkakan dan kembung," kata dietisien Maggie Michalczyk mengutip dari Eating Well.
Pembengkakan ini bisa terlihat dari wajah yang tidak tampak segar, lingkaran bawah mata serta jari-jemari yang menggembung.
2. Sering sakit kepala
![]() |
Kelebihan natrium, mineral yang terdapat pada garam, bisa mengacaukan rasio cairan dalam tubuh. Kelebihan natrium kemudian terbuang dari tubuh lalu timbul dehidrasi.
Ketika tubuh kehilangan banyak air, otak akan berkontraksi dan muncul sakit kepala.
Dalam kasus yang ekstrem, terlalu banyak garam bisa menimbulkan beberapa gejala seperti mual, pusing dan muntah. Semua gejala ini bermuara pada rasa berdenyut di kepala makin parah.
3. Rasa haus luar biasa
Salah satu tanda konsumsi natrium Anda tinggi adalah mulut cenderung kering dan ingin minum sesuatu untuk membasahi mulut.
Michalczyk menjelaskan garam menyebabkan tubuh menahan air dan menarik cairan yang tersimpan. Anda merasakan haus sebagai cara tubuh memberikan sinyal bahwa cairan tubuh sedang tidak seimbang dan perlu bantuan agar bisa kembali seimbang.
4. Sering buang air kecil
Selain rasa haus terus-menerus, kelebihan konsumsi garam bisa memicu buang air kecil. Anda pun bisa bolak-balik ke toilet beberapa kali dalam sehari.
Tubuh merespons kelebihan garam dengan lebih sering buang air kecil untuk membantu menyaring kelebihan garam. Saat menemukan diri sering kehausan dan sering buang air kecil, Anda perlu curiga kelebihan garam, selain kelebihan konsumsi gula yang mengarah pada diabetes.
"Garam berdampak signifikan pada ginjal dengan membuatnya kurang efisien. Dan terlalu banyak [garam] seiring waktu bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal," imbuh Michalczyk.
5. Ngidam makanan asin
Setelah terbiasa makan makanan asin, Anda akan cenderung menginginkan makanan asin lagi dan lagi. Hal ini bisa menjadi siklus yang sulit dihentikan.
Sarannya, sebaiknya kurangi konsumsi garam secara bertahap dengan menggunakan lebih sedikit garam dari biasanya.
[Gambas:Video CNN]
(els/isn)-
Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Kemenperin: Tidak Masuk dalam Hitungan TKDNKemenperin Soal Panasonic Holdings PHK Ribuan Karyawannya: Tidak Terjadi di IndonesiaUpaya Bangun Kualitas Hidup Keluarga di Kabupaten Kediri, Mas Dhito Gandeng Fatayat NULink dan Cara Pra Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 Jenjang SMP, SMA dan SMKRevitalisasi Pasar Ngadiluwih Ditargetkan Selesai Desember 2025Tata Cara Buat Akun Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Lewat Website PpdbRumah Charlie Chandra Pengugat Aguan Diblokade Anggota Polda Banten, Ghufroni: Terlalu Over ActingTolak Penggusuran, Massa Demo di Balai Kota DKI: Tolong Keluarkan Alat Berat di Kebon Sayur!VIDEO: Bahagiakan Orang Tua, Pintu Surga TerbukaPengakuan Dokter Gigi Iseng Rekam Mahasiswi Mandi, Kini Menatap Hidup Tinggal di Penjara
下一篇:390 Ribu Pengunjung Padati Ancol Selama Lebaran, Masih Ada Konser NDX AKA di Tanggal Ini
- ·Soal Pengembalian UN, PBNU: Perlunya Standarisasi Pendidikan
- ·Dorong Indonesia jadi Pemain Utama Global Industri Halal, Ini Strategi Kemenperin
- ·Musim Ditutup! PLN Mobile Proliga 2025 Jadi Ajang Bersinarnya Talenta Muda Tanah Air
- ·Koalisi Masyarakat Sipil Desak Panglima Cabut Perintah Prajurit TNI Amankan Kejati dan Kejari
- ·Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Menag Beri Tenggapan
- ·Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok
- ·Alasan Gratis Ongkir Dibatasi, Komdigi: Hanya Atur Perang Harga agar Persaingan Sehat
- ·Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu
- ·Viral Penipuan Atas Nama Program Makan Bergizi Gratis, BGN: Laporkan ke Polisi
- ·Pemprov DKI Bakal Bangun Puskesmas di Cipedak, Legislator PKS: Alhamdulillah
- ·Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu
- ·AHY Buka Konsultasi Regional Kementerian PU 2025, Soroti Empat Prioritas Infrastruktur
- ·390 Ribu Orang Kunjungi Ancol Selama Libur Lebaran 2025, Pantai Masih Jadi Favorit
- ·Mahasiswi ITB Dipolisikan Buntut Meme Prabowo
- ·Kadispenad: 13 Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke RSUD Pameungpeuk
- ·Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti
- ·Rumah Charlie Chandra Pengugat Aguan Diblokade Anggota Polda Banten, Ghufroni: Terlalu Over Acting
- ·Masih Sering Makan Mi Instan Pakai Nasi? Ini Risikonya ke Tubuh Kamu
- ·Balai Kota Diserbu Pelamar Gegara Hoaks, Begini Penjelasan Lengkap Lowongan PJLP Pemprov DKI
- ·Pacu Pembangunan Industri Petrokimia, Ini Langkah Kemenperin Guna Penuhi Kebutuhan Pasar Domestik
- ·Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam
- ·Arus Balik Libur Waisak Tembus 196 Ribu Kendaraan, Jalur Timur Paling Padat
- ·Tata Cara Buat Akun Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Lewat Website Ppdb
- ·Awas, Studi Temukan Minum Kopi Sebanyak Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak
- ·7 Manfaat Puasa Ramadan untuk Kesehatan, Apa Saja?
- ·Buntut Kerusuhan Lapas Muara Beliti, Menteri Imipas Imbau Jajaran tak Gentar
- ·Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK
- ·Indonesia Sang Penjaga Stabilitas ASEAN: Belajar dari Sukses Perdamaian Kamboja
- ·Literasi Gak Ketinggalan Zaman, Yuk Gaul Pakai Bahasa Daerah di Era Digital
- ·5 Tanaman yang Mengundang Ular, Jangan Ditanam di Rumah Kamu
- ·Bukan Sekadar Mal, Konsep Unik Ini Ubah Cara Orang Nongkrong di Gading Serpong
- ·Ojol Resah! isu Merger Grab
- ·Pos Indonesia: Permen Pos Komersial Jadi Motor Pertumbuhan Industri Logistik Nasional
- ·AHY Buka Konsultasi Regional Kementerian PU 2025, Soroti Empat Prioritas Infrastruktur
- ·Awas Serangan Jantung Saat Olahraga Bisa Terjadi, Ini Penyebabnya
- ·Transjabodetabek Blok M