Sam Altman Gelontorkan Rp104 Triliun Demi Bunuh iPhone! OpenAI Rekrut Otak di Balik Apple
OpenAI, perusahaan terdepan dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), mengumumkan akuisisi terhadap IO, sebuah start-up rintisan desainer legendaris Apple, Jony Ive, senilai US$6,5 miliar atau sekitar Rp104 triliun. Transaksi ini dilakukan secara all-stock dan menjadi akuisisi terbesar OpenAI hingga saat ini.
Akuisisi IO menjadi langkah ambisius OpenAI dalam mewujudkan perangkat keras berbasis AI generasi baru yang digadang-gadang akan menggantikan dominasi smartphone. Perangkat tersebut diharapkan menjadi bentuk fisik pertama dari AI generatif dalam kehidupan sehari-hari, mengarah pada era “komputasi ambien” — teknologi yang secara konstan memahami dan merespons dunia di sekitar pengguna.
“Kami telah menunggu hal besar berikutnya selama 20 tahun. Kami ingin menciptakan sesuatu yang melampaui produk lama yang sudah terlalu lama kita gunakan,” ujar CEO OpenAI, Sam Altman, mengutip wawancara bersama The New York Times, Sabtu (24/5/2025).
Baca Juga: OpenAI Lirik Teluk Persia, Punya Rencana Kembangkan Pusat Data Raksasa
Jony Ive, yang dikenal sebagai sosok di balik desain iPhone dan iPod, mengatakan kerja sama ini bertujuan menciptakan produk yang “mengangkat kemanusiaan.” Ia mengakui keterlibatannya dalam mendesain iPhone juga turut menyebabkan masyarakat kecanduan teknologi.
“Saya memikul banyak tanggung jawab atas apa yang dibawa ponsel ini,” ujar Ive, merujuk pada dampak negatif smartphone terhadap kesehatan mental dan perhatian manusia.
IO dibentuk Ive pada tahun lalu bersama tiga mantan eksekutif Apple lainnya: Scott Cannon, Evans Hankey, dan Tang Tan. Lewat akuisisi ini, sekitar 55 insinyur dan peneliti IO akan bergabung ke dalam divisi baru OpenAI, dan melapor kepada VP of Product OpenAI, Peter Welinder. Sementara studio desain milik Ive, LoveFrom, akan tetap independen dan menjalankan proyek-proyek lain di luar OpenAI.
Baca Juga: Terus Pepet OpenAI, DeepSeek Kembali Upgrade Model AI V3
OpenAI sebelumnya telah menguasai 23% saham IO melalui investasi tahun lalu, sehingga nilai akuisisi bersih kini berkisar US$5 miliar. Sumber internal menyebut, akuisisi ini masih harus melalui persetujuan regulator.
Langkah akuisisi ini dilakukan di tengah tekanan finansial OpenAI. Meskipun baru saja menyelesaikan putaran pendanaan US$40 miliar yang dipimpin oleh SoftBank, OpenAI masih membakar biaya besar untuk mengembangkan teknologi ChatGPT dan layanan AI lainnya. Estimasi pendapatan perusahaan pada 2025 diperkirakan mencapai US$3,7 miliar, dan naik menjadi US$11,6 miliar tahun depan.
Sebagai bagian dari ekspansi bisnis, OpenAI juga sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi Windsurf, startup alat pemrograman berbasis AI, senilai US$3 miliar.
Sementara detail perangkat keras AI dari IO belum diumumkan, baik Altman maupun Ive menegaskan bahwa mereka akan mengungkap “keluarga produk baru” pada tahun mendatang. Produk tersebut disebut-sebut bisa berupa pin, kacamata pintar, atau perangkat wearable lainnya yang memanfaatkan AI untuk mengenali gambar, suara, dan menjawab pertanyaan secara real time.
“Saya percaya segala hal yang saya lakukan selama karier saya mengarah ke titik ini,” kata Ive menutup wawancara.
本文地址:http://www.rr-quickq.com/news/08c699979.html
版权声明
本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。