7 Kebiasaan Ini Dilakukan Orang Jepang, Cegah Kegemukan
Dalam menjaga berat badan tetap sehat dan bugar, orang Jepang memiliki cara tersendiri yang sudah menjadi bagian dari budaya mereka. Kebiasaan hidup yang seimbang membuat mereka tampak awet muda dan jarang mengalami obesitas, masalah yang semakin umum dialami masyarakat di berbagai belahan dunia.
Apa rahasia mereka dalam menjaga berat badan tetap ideal? Ternyata, bukan hanya makanan, tetapi juga bagaimana mereka menjalani hidup sehari-hari. Ada kebiasaan tertentu yang sering mereka lakukan dan membuat badan tetap ideal.
Berikut adalah tujuh kebiasaan dari budaya Jepang yang membantu cegah kegemukan dan meningkatkan kesehatan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
2. Porsi kecil dengan pola Makan bervariasi
Melansir Times of India, orang Jepang cenderung menyajikan makanan dalam porsi kecil, memungkinkan mereka menikmati berbagai jenis makanan tanpa berlebihan.
Keseimbangan adalah kunci utama, mereka lebih memilih mengonsumsi sedikit dari banyak jenis makanan dibandingkan makan dalam jumlah besar dari satu jenis saja. Penelitian pada 2019 menunjukan, porsi kecil dan pola makan yang bervariasi dapat meningkatkan asupan nutrisi tanpa menambah kalori berlebihan.
3. Aktivitas fisik sehari-hari
Budaya Jepang menekankan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang Jepang lebih memilih berjalan kaki, bersepeda, atau tetap aktif sepanjang hari daripada mengandalkan kendaraan.
Di kota-kota seperti Tokyo, berjalan kaki adalah bagian dari rutinitas harian, terutama karena penggunaan transportasi umum yang luas. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki terbukti meningkatkan metabolisme dan menjaga tubuh tetap aktif tanpa perlu latihan berat.
Lanjut empat kebiasaan lainnya..
[Gambas:Video CNN]
4. Seni "Hara Hachi Bu"
Salah satu prinsip makan yang telah diwariskan secara turun-temurun di Jepang adalah Hara Hachi Bu, yang berarti "makan hingga 80 persen kenyang".
Praktik ini membantu menghindari makan berlebihan dan menjaga keseimbangan asupan kalori. Sebuah penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa berhenti makan sebelum benar-benar kenyang berkontribusi pada penurunan berat badan, serta manfaat kesehatan lainnya, termasuk mengurangi risiko penyakit metabolik.
5. Kurangi gula, perbanyak teh hijau
Dibandingkan dengan pola makan Barat yang kaya gula, orang Jepang lebih sedikit mengonsumsi gula dan lebih sering minum teh hijau.
Teh hijau, yang kaya akan antioksidan dapat meningkatkan metabolisme. Minuman ini juga menjadi bagian dari budaya Jepang selama berabad-abad. Kandungan katekin dalam teh hijau terbukti membantu membakar lemak, mendukung pencernaan, dan menjaga berat badan tetap ideal.
![]() |
6. Konsep makanan musiman
Di Jepang, ada tradisi mengonsumsi makanan sesuai musim. Hal ini tidak hanya memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi segar dan bernutrisi tinggi, tetapi juga meningkatkan variasi dalam pola makan.
Dengan mengikuti pola makan musiman, orang Jepang secara alami mendapatkan asupan nutrisi yang beragam sepanjang tahun, menjaga keseimbangan gizi tanpa berlebihan dalam satu jenis makanan tertentu.
7. Berbagi makanan
Orang Jepang sering makan dalam suasana sosial, berbagi makanan dengan keluarga atau teman. Hal ini tidak hanya menciptakan hubungan yang lebih erat, tetapi juga membantu mereka makan lebih lambat dan dalam jumlah yang lebih terkontrol.
Dengan berbagi makanan, porsi yang dikonsumsi menjadi lebih kecil, sehingga mengurangi risiko makan berlebihan dan mendukung pola makan yang lebih sehat.
[Gambas:Infografis CNN]
-
Jadi Tersangka Tindak Pidana Korupsi, Dirut Waskita Karya Langsung Dijebloskan ke Rutan SalembaJangan Menyangkal, Ini Tanda Kamu Punya Gaya Hidup SedenterBenarkah Puasa Bisa Membakar Kalori? Ini PenjelasannyaPemerintah Cari Cara Agar Para Preman Tak Meresahkan, Istana: Mereka Juga AnakPolisi Tahan 10 Pelaku Pengeroyokan Sopir Bus, Salah Satunya Anggota BrimobPrabowo Berniat Singkirkan Menteri yang Tak Kerja untuk Rakyat, Mensos Bilang BeginiJalin Kerjasama dengan Korsel, Kemenperin Akan Dorong Industri 4.0 di Sektor ManufakturCara Mudah Meningkatkan Kualitas Ibadah Puasa dari Tahun SebelumnyaPersija Jakarta Resmi Datangkan Yandi Sofyan dari Malut UnitedJCC GBK Berubah Jadi JICC dan Dikelola Negara, Pengaruhi Batalnya Sederet Acara Termasuk Wisuda
下一篇:Gaet Kementan, Ombudsman Akan Perbaiki Sistem Penyaluran Pupuk Bersubsidi
- ·Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Mulai Juli 2025, Tak Termasuk Kategori Menengah ke Atas
- ·Jangan Menyangkal, Ini Tanda Kamu Punya Gaya Hidup Sedenter
- ·Desa Pendiri Deepseek Jadi Tempat Wisata, Sehari Bisa 10 Ribu Turis
- ·Kelingking Beach dan Melasti Masuk Pantai Terbaik se
- ·Kebakaran di SMPN 188 Jakarta Timur Berawal dari Plafon Kantin
- ·Pemerintah Buka Opsi WFA untuk ASN, Pakar Kebijakan Publik: Tidak Boleh Gegabah
- ·Jangan Cuma Andalkan Susu, 5 Sayur Ini Juga Tinggi Kalsium
- ·Kemenperin: Perpanjangan HGBT Bisa Bantu Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- ·Heru Budi Lobi
- ·Desa Pendiri Deepseek Jadi Tempat Wisata, Sehari Bisa 10 Ribu Turis
- ·Ketika Sultan Turun Tangan, Hyundai Bangun Pabrik Otomotif Pertama di Timur Tengah
- ·Pendaftaran OSN 2025 Kapan Dibuka? Siswa Wajib Tahu untuk Persiapan
- ·Padati Area CFD, Sahabat Ganjar Ajak Warga Jakarta Dukung Ganjar Presiden 2024
- ·Kelingking Beach dan Melasti Masuk Pantai Terbaik se
- ·Ingat! Pemprov DKI Bakal Terapkan Transaksi Qris di Agen dan Pangkalan Gas LPG 3 Kg
- ·Kontroversi Pemecatan Twister Angel Novi Sebagai Guru, Sukatani Buka Suara
- ·SIG Masuk Bursa ESG Leaders, Satu
- ·Cabor MMA Potensial Mendunia, Dukungan Pemerintah Diharapkan Lebih Optimal
- ·Sritex PHK 10 Ribu Karyawan, Kemnaker Berharap Hak Pekerja Terpenuhi
- ·Prabowo Bertemu dengan JK di Istana, Bahas Apa?
- ·BPBD Jakarta: Sejumlah Lokasi di Jakarta Utara Masih Terdampak Banjir Rob
- ·Ketika Sultan Turun Tangan, Hyundai Bangun Pabrik Otomotif Pertama di Timur Tengah
- ·Cabor MMA Potensial Mendunia, Dukungan Pemerintah Diharapkan Lebih Optimal
- ·Waduh, 5 Kepala Daerah 'Tumbang' Saat Retret di Akmil Magelang: Ada yang Kelelahan dan Dirawat Inap
- ·Teguh Setyabudi Soroti Kerusakan Fasilitas Umum Akibat Berburu Koin Jagat
- ·Sampai Kapan Libur Imlek 2025 dan Cuti Bersama? Catat Tanggalnya Berikut
- ·Ramai Kecelakaan Pesawat tapi 'Terbang' Masih Jadi Transportasi Aman
- ·AHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai Demokrat
- ·Cara Mudah Meningkatkan Kualitas Ibadah Puasa dari Tahun Sebelumnya
- ·Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Menag Beri Tenggapan
- ·RS Polri Sudah Terima 16 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
- ·Kemenperin: Perpanjangan HGBT Bisa Bantu Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- ·Kontroversi Pemecatan Twister Angel Novi Sebagai Guru, Sukatani Buka Suara
- ·Makin Banyak Kosmetik Ilegal Beredar Online, BPOM Beri Peringatan Influencer
- ·Tiktoker Malaysia Minta Maaf Usai Bikin Hoaks Hilang di Hutan Bandung
- ·Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Astra Tol Cipali Tingkatkan Kualitas Jalan