Nyaris 1 Kwintal Sabu Kiriman Fredy Pratama dari Thailand Diamankan Satgas Anti Narkoba Polri
JAKARTA,quickq最新版本ios下载 DISWAY.ID- Nyaris 1 kwintal sabu milik Fredy Pratama dari Thailand diamankan Satgas Anti Narkoba Polri beberapa waktu lalu.
Pengungkapan narkoba yang beratnya persisnya 88 kg sabu dari jaringan bandar narkoba Fredy Pratama di Bandar Lampung dibeberkan oleh Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P3GN).
Sabu seberat 88 kg tersebut disita di area pemeriksaan Seaport Interdiction Bakauheni Lampung Selatan.
BACA JUGA:Subaru Siapkan BRZ Bagi Drifter Wanita di Ajang Indonesia Drift Series 2024
BACA JUGA:Liverpool Kontak Xabi Alonso, Jadi Manager The Reds Musim Depan?
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menjelaskan barang tersebut dikirim oleh Fredy Pratama dari Thailand.
"Iya betul itu barang dari Thailand," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2024
Mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya itu mengungkapkan dalam penangkapan itu pihaknya berhasil mengamankan 8 tersangka.
BACA JUGA:Indonesia Kembali Gelar F1 Powerboat 2024 di Danau Toba Pada 2-3 Maret
BACA JUGA:MotoGP : Marc Marquez Mengaku Betapa Beruntungnya Bisa Mengalahkan Valentino Rossi
"Kta mengamankan ada 8 tersangka di Lampung dan barang itu barangnya Fredy pratama yang masuk melalui Malaysia dari Thailand," ungkapnya.
Jenderal bintang satu itu menjelaskan pihaknya telah menangkap 54 tersangka narkoba yang masuk dalam jaringan Fredy Pratama.
"Kalau soal tersangka, masih segitu jumlahnya (54 orang)," imbuhnya.
BACA JUGA:Formappi Sebut Revisi Undang-undang Desa yang Disetujui di Paripurna DPR Sarat Kepentingan Elit Jelang Pemilu
BACA JUGA:9 Kasus Besar di 2024 Diungkap Satgas Anti Narkoba Polri, Salah Satunya Kasus Fredy Pratama
Diketahui, Bareskrim Polri masih terus berusaha menangkap bandar narkoba kelas kakap Fredy Pratama.
Polri menduga saat ini Fredy Pratama masih berada di Thailand.
Brigjen Mukti juga mengatakan Fredy Pratama sulit ditangkap karena dilindungi oleh gengster di Thailand.
"Memang Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand, cuma kita masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan. Karena saya bilang tadi, dari kemarin, dia dilindungi oleh gangster, katakanlah orang tuanya adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand," kata Brigjen Mukti.
BACA JUGA:Jangan Sedih! Ini Daftar Shio yang Kurang Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
BACA JUGA:Bansos Beras Disetop Seminggu Jelang Pemilu, Bapanas Hormati Keputusan Jokowi untuk Hindari Politisasi
Mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya itu menegaskan dalam memburu Fredy Pratama, Polri bekerja sama dengan bea cukai, BNN, Divhubinter hingga kepolisian Thailand.
"Kita tetap melakukan kerja sama dengan polisi Thailand, bahkan sekarang kita sudah join dengan BNN kemarin untuk melakukan gabungan antara BNN, Bareskrim, Bea-Cukai, kepolisian Thailand, Divhubintern, dan Bea-Cukai dari Thailand, dan Interpol," ujar Brigjen Mukti.
下一篇:Soft Launching Britania Green Resort Tahap 3
相关文章:
- JPMorgan Naikkan Peringkat Saham Emerging Market, Ini Alasannya!
- Mendikdasmen: Afirmasi untuk Guru Konawe Terjerat Kasus Kekerasan, Bantu Diterima PPPK
- Temui Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono Anung Sebut Warga Ingin Kepastian Tempat Tinggal
- Temui Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono Anung Sebut Warga Ingin Kepastian Tempat Tinggal
- PAN, Golkar dan PPP Buka Peluang Merapat, Elite PDIP: Ganjar kan Kader Kami, Tunggu Lah
- Bagaimana Pendidikan Inklusif Berbeda dari Model Pendidikan Tradisional? Ini Referensi Jawabannya
- Jus Elderberry Bisa Turunkan Berat Badan? Ini Kata Studi Terbaru
- Ikut Pembekalan Calon Wamen Prabowo, Ini Kata Bima Arya
- 7 Rumah Semi Permanen Di Kebon Jeruk Kebakaran, Puluhan Petugas Berjibaku Padamkan Api
- Pariwisata Global Bangkit, 1,4 Miliar Wisatawan ke Luar Negeri di 2024
相关推荐:
- Ibu Kota Negara Baru, Untuk Jakarta Riza Patria Berharap Hal Ini Segera Dilakukan
- Pulih dari Penyakit Jantung Rematik Tanpa Operasi Besar
- Hari Ini Sandra Dewi Kembali Jadi Saksi Sidang Dugaan Korupsi Harvey Moeis
- 24 Personel TNI Dikirim ke Filipina, Jalankan Misi Kemanusiaan Pasca badai Tropis Kristine
- Pesan Jokowi ke Muslimat NU pada Pemilu 2024: Jangan Gara
- Tiba di Gedung DPR, Prabowo
- Doa dan Harapan Bos Persija buat Ferarri, Hannan dan Dony bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Peruntungan Shio di Tahun 2025: Shio Tikus hingga Ular
- Apa Benar Makanan Pedas Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh?
- Lord Luhut is Back! Dilantik Prabowo Jadi Kepala Dewan Ekonomi Nasional
- Melejit 34% dalam Sehari, Saham COCO Masuk Pantauan BEI
- Emiten Migas Keluarga Panigoro (MEDC) Terbitkan Surat Utang USD400 Juta, Dananya Buat Ini
- Sambil Lesehan Temui Massa KOPAJA, Anies Klaim Pencabutan Pergub Penggusuran Terpentok Birokrasi
- Hasto Ungkap Intimidasi Dialami Pendukung Ganjar
- Catat Baik
- TPN Ganjar
- KPU Ungkap Bakal Ada Pemantau Asing Pada Pemilu 2024 Mendatang
- Awal Cerita Kesuksesan CEO BYD, Beli Perusahaan yang Mau Dilikuidasi
- Viva, Brand Kosmetik Lokal yang Pertama Menautkan 'Made In Indonesia'
- Bagasi Hilang di Bandara, Ini yang Harus Kamu Lakukan