Lifting Migas Masih Seret, Bahlil: Kami Terpaksa Bertindak di Luar Kelaziman!
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap bahwa Indonesia masih memiliki potensi migas yang sangat besar dan belum tergarap optimal. Dari total 128 cekungan hidrokarbon di Tanah Air, sebanyak 68 cekungan belum tersentuh kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi.
"Potensi migas kita dari 128 cekungan, itu masih ada 68 yang belum diapa-apain," ujar Bahlil dalam agenda The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Selasa (20/5/2025).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Kabar Baik Disektor Hulu Migas, Apa Itu?
Salah satu kawasan yang menjadi sorotan adalah Wilayah Natuna Timur yang menyimpan cadangan gas sekitar 222 triliun standar kaki kubik (TSCF). Namun demikian, wilayah tersebut diketahui memang menyimpan kadar karbon dioksida (CO2) cukup tinggi mencapai 45 hingga 72 persen.
"Minyaknya (Natuna Timur) ada yang 30.000 barel, artinya apa? cadangan kita masih cukup luar biasa.," ungkapnya.
Dalam upaya mendorong peningkatan lifting migas nasional, Bahlil menegaskan bahwa Kementerian ESDM tidak akan lagi terpaku pada pendekatan konservatif. Ia menyebut, percepatan dan efisiensi akan menjadi kunci, bahkan jika harus menempuh langkah “di luar kelaziman”.
“Kalau hal-hal yang lazim rasanya lifting kita akan seperti itu saja. Maka Apa yang dilakukan? yang pertama kita melakukan perubahan regulasi besar-besaran, lakukan percepatan dan tidak lagi kita persoalkan antara gross split atau cost recovery,” tegasnya.
Menurut Bahlil, dengan rata-rata Internal Rate of Return (IRR) proyek yang telah mencapai 13-17%, perdebatan soal keekonomian proyek seharusnya sudah tak relevan lagi.
Baca Juga: RI Bakal Lelang 60 WK Migas, Prabowo: Sederhanakan Regulasi!
Bahlil juga menyoroti 10 Wilayah Kerja (WK) migas yang sudah memiliki persetujuan rencana pengembangan (Plan of Development/POD), namun belum juga menunjukkan progres berarti. Bahkan, terdapat 17 POD aktif yang berpotensi memproduksi 360 juta barel minyak dan 18,351 bscf gas yang belum dimanfaatkan optimal.
"Bagi K3S yang sudah kita serahkan kewenangannya, tapi masih lambat mohon maaf Pak secara undang-undang 5 tahun kita harus tarik kepada negara dan kita tawarkan kepada K3S lain yang mau mengerjakan dan ini pak (Prabowo) tanpa pandang bulu pak, kalau bapak izinkan tidak hanya swasta BUMN pun kita lakukan Pak." ujarnya.
相关文章:
- Viral Wisatawan Batal ke Pantai Bira Sulsel Gara
- Akamai Firewall for AI, Perlindungan Canggih untuk Amankan Aplikasi
- Paspor Indonesia Bisa Bebas Visa di 6 Negara Eropa Ini
- Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan Daftar sebagai Capim KPK
- Renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024, Perutusan jadi Saksi
- KPK Kembali Usut Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Patroli Cepat di Bea Cukai
- Satu Jamaah Tertinggal Rombongan, Ini yang dilakukan Bupati Dhito
- Asap Membumbung, 5 Gudang Mainan Anak dan Karpet di Kosambi Tangerang Ludes Terbakar
- 大揭秘!国际服装设计学校排名TOP5
- Pj Gubernur DKI: Penonaktifan NIK Warga KTP DKI Tak Tinggal di Jakarta Bukan karena Perpindahan IKN
相关推荐:
- Perludem Cium Kejanggalan Putusan PN Jakarta Pusat Untuk Tunda Pemilu
- Kominfo Sebut Masalah Judol Tak Akan Pernah Tuntas Sampai Kiamat
- Tembus Rp796 triliun, Portofolio Sustainable Financing BRI jadi yang Terbesar di Indonesia
- Kecintaan Vania Herlambang Menyelami Wisata Bawah Laut Indonesia
- 美国艺术高中推荐:爱德维艺术高中
- Kecintaan Vania Herlambang Menyelami Wisata Bawah Laut Indonesia
- Tembus Rp796 triliun, Portofolio Sustainable Financing BRI jadi yang Terbesar di Indonesia
- Potret Anies
- 日本动漫专业留学院校推荐
- Ada 29 Perusahaan Antre IPO, 9 Diantaranya Merupakan Perusahaan Besar!
- Anies Sesumbar: DKI Jakarta Siap Hadapi Lonjakan Kasus Klaster Libur Panjang
- 世界顶级室内设计专业top5院校推荐
- 服装设计留学作品集是怎样的?
- China Ketar
- Bharada E Berseragam Dinas Hadiri Sidang Etik
- Ternyata Ini Sosok Pemegang Terbesar Koin Meme Trump
- Apa Perbedaan Bintara
- sva申请要求,这些要求你满足吗?
- Wartawan: Pak, Dapat Suap dari PDIP? Ketua KPU Malah Tertawa
- Catat, Begini Cara Hitung Upah Lembur saat Libur Idul Fitri, Kemnaker: Ada Dua Metode