KemenPPPA Soroti Kekerasan Seksual Berbasis AI
Kekerasan seksualterhadap perempuan tak cuma berbentuk serangan fisik yang dilakukan pelaku terhadap korban. Kini, kekerasan seksual bisa dilakukan lewat medium teknologi, seperti kecerdasan buatan(AI).
Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Ratna Susianawati mengatakan, pihaknya terus memantau kasus kekerasan seksual yang berpeluang terjadi akibat penggunaan AI.
Kata dia, kemajuan teknologi memang memberikan kemudahan bagi banyak orang. Namun di satu sisi, hal ini juga berefek pada kejahatan, salah satunya kekerasan seksual yang bisa dilakukan lewat AI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Kekerasan seksual berbasis AI telah menjadi atensi KemenPPPA. Hal itu turut dibahas dalam penyusunan UU TPKS dan telah digolongkan sebagai Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik (KSBE).
"Saat tentukan jenis kekerasan seksualnya itu, terakhir dibahas KSBE karena kemajuan teknologi," ujar Ratna.
Dalam catatan Komnas Perempuan selama 10 tahun terakhir, kasus kekerasan seksual berbasis elektronik yang dilaporkan mencapai angka 3769 kasus. Di dalamnya termasuk kekerasan seksual yang dilakukan dengan penggunaan AI.
Selain itu, KemenPPPA juga mendorong orang tua agar membatasi penggunaan gawai oleh anak. KemenPPPA meyakini upaya ini setidaknya dapat mengurangi KSBE.
"Penting memberikan pencegahan dan proteksi. Perlu ada batasan usia penggunaan gawai. Di beberapa negara juga sudah begitu, ya, dilakukan pembatasan," kata Ratna.
(tst/asr)下一篇:Cardiovascular Center Mayapada Hospital Pulihkan Pasien RHD dengan MVR
相关文章:
- Kasus Penipuan Robot Trading Rugikan Ribuan Orang Jadi Prioritas Kejagung
- Cak Imin Pengin Bikin Romantis, PKB Rayakan Harlah ke
- Kementerian Ekraf Berupaya Jaga Hak Cipta dan Orisinalitas IP Industri Penerbitan
- Sebagai Inspektur Upacara, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan Merayakan HUT RI ke
- Cardiovascular Center Mayapada Hospital Pulihkan Pasien RHD dengan MVR
- ASN DKI WFH 50 Persen, Kemacetan di Jakarta Turun 4 Persen
- ASN DKI WFH 50 Persen, Kemacetan di Jakarta Turun 4 Persen
- BBM Naik, Begini Caranya Biar Dapat BLT
- Wakil Ketua Gerindra: Konsep Oposisi Tak Dikenal dalam Konstitusi Indonesia
- 2024 Belum Kelar, Jepang Sudah Pecahkan Rekor Tahunan Kunjungan Turis
相关推荐:
- Industri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI Wajib
- Mas Dhito Buka Peluang Pertukaran Pelajar dan Beasiswa Bagi Siswa Boarding School
- Sempat Viral, Aloha PIK 2 Sudah Dibuka, Ini Deretan Fasilitasnya
- Polisi akan Panggil Baim Wong Terkait Laporan Palsu KDRT
- BRI Berikan Anugerah kepada 5 Desa Paling BRILIAN Indonesia 2022
- AMLT Berau Datangi Kantor Kementerian ESDM Terkait SBE
- Serahkan Fisik Emas Pospay Gold, Pos Indonesia Dukung Pengembangan UMKM Ponpes Buntet
- Mengintip Arti Nama Anak Kedua Nikita Willy
- Kaesang Pangarep Mengaku Masih Pantau
- Layanan Skrining Stroke Nyaman dan Tanpa Nyeri di Mayapada Hospital
- Sempat Sebut Proyek Angin di Era Anies Baswedan, PDIP Kini Ingin Heru Budi Lanjutkan Program JakWiFi
- Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah atau Tidak? Ini Jawabannya
- Pesisir Jakarta Berpotensi Banjir Rob Tanggal 3
- PDI Perjuangan Minta MK Ubah Suara PSI dan Demokrat di Papua Tengah Jadi Nol
- Lewat 153 Pasar Tradisional, Perumda Pasar Jaya Dukung Ketahanan Pangan DKI Jakarta
- Impor Timah China dari RI Meledak, Ternyata Gegara Ini!
- Dengarkan Langsung Keluhan Warga, Polda Metro Jaya Gelar Jumat Curhat di 740 Titik
- Polri Usut Pengedit Meme Stupa Borobudur Berwajah Mirip Presiden Jokowi, Ingatkan UU ITE
- Turis AS Ditangkap Usai Ukir Huruf di Gerbang Kayu Kuil Kuno di Jepang
- Transisi Menuju Endemi, Pemprov DKI Atur Jam Kerja ASN