Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp16.500 per Dolar AS di Akhir 2025, Ini Faktornya
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2025 dipengaruhi oleh ketidakpastian global.
Head of Macroeconomics and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina mengungkapkan bahwa pihaknya memproyeksikan nilai tukar rupiah berada di level Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir 2025.
“Untuk nilai tukar rupiah, kami memperkirakan akan stabil di kisaran Rp16.500 di akhir tahun 2025,” kata Dian dalam Mandiri Economic Outlook Q2 2025 bertajuk Building Resillience in the Midst of Global Turbulence di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Rupiah Masih akan Perkasa Ditopang Hilirisasi dan Investasi Naik Tajam
Di kesempatan yang sama, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengungkapkan tekanan terhadap rupiah akan cenderung mereda ke depannya, meskipun volatilitas akan tetap ada.
“pressure kepada nilai tukar kita rupiah terhadap US dollar harusnya memang akan relatively lebih mild ya ke depan,” ujar Andry.
Ia mengatakan penurunan indeks dolar AS dan tren capital inflows ke negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi faktor pendukung penguatan nilai tukar. Hal ini terlihat dari kinerja obligasi pemerintah Indonesia yang cukup solid dibandingkan dengan obligasi pemerintah AS.
Pada April 2025, Andry menyatakan banyak terjadi apresiasi nilai tukar sejumlah mata uang negara lain terhadap US dollar.
Baca Juga: Tumbuh Lebih Tinggi, Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Capai 4,92% di Kuartal II 2025
Andry mengatakan, hingga pertengahan Mei 2025, rupiah tercatat menguat sebesar 0,97% secara month-to-date, dibandingkan dengan pelemahan 0,25% pada April lalu.
“kalau pola-pola seperti ini kemudian berlanjut memang kami meyakini adanya ekspektasi bahwa ruang rupiah relatif menguat walaupun kami menyebutnya menguat terbatas itu cukup besar,” pungkas Andry.
下一篇:Bakal Ada Tujuh Panggung Saat Car Free Night Sudirman
相关文章:
- Dewan Sengketa Indonesia, Gelar Indonesia Dispute Board Forum 2022, Perkenalkan 23 Layanan Baru
- KRL Rute Manggarai
- Kebakaran di Glodok Plaza, Petugas Temukan Sesosok Mayat di Lantai 8
- Arab Saudi Banyak Jadi Tujuan Para CPMI, Menteri PPMI Ungkap Alasannya
- Pengambilan BSU Berakhir Seminggu Lagi, Ayo Segera ke Kantorpos!
- Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada 9 Januari
- Arti Bintik Putih di Kuku, Bukan Sekedar Ada yang Rindu
- Waspada, 10 Tanda Ini di Kulit Bisa Jadi Diabetes
- Dalih Kebelet Kecing, Pria di Tambora Cabuli Bocah Tetangga
- Tiktoker Malaysia Minta Maaf Usai Bikin Hoaks Hilang di Hutan Bandung
相关推荐:
- Lewat 153 Pasar Tradisional, Perumda Pasar Jaya Dukung Ketahanan Pangan DKI Jakarta
- Polisi Identifikasi 30 Terduga Pelaku Bentrokan hingga Satu Orang Tewas di Jakarta Pusat
- RS Polri Sudah Terima 16 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
- 2025艺术专业留学排名院校
- Hotman Sebut Teddy Minahasa Tak Ada Kaitan dengan Temuan Barbuk Narkoba di Rumah AKBP Dody
- Erick Thohir dan Heru Budi Hartono Bersinergi, Tingkatkan Pelayanan dan Fasilitas Publik di Jakarta
- 2025世界艺术类大学排名TOP50榜单!
- 17 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan Atasi Kebakaran Rumah di Menteng
- Telepon Langsung Putin, Trump Ingin Menjadi Juru Damai Konflik Rusia
- VIDEO: Festival Lampion Terbang Tahun Ular Hiasi Langit Malam Taiwan
- Hujan Deras, Pagar Tembok di Bintaro Tangsel Ambruk dan Timpa Mobil
- BRI Berikan Anugerah kepada 5 Desa Paling BRILIAN Indonesia 2022
- Kunjungi BNPB, Heru Budi Disarankan Desain Gedung Pemerintahan Tahan Gempa 7 SR
- Industri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI Wajib
- 10 Hari Belum Ditemukan, Ibu Korban Penculikan Anak di Gunung Sahari Menangis Ungkap Perasaan Kangen
- Apple CarPlay Jadi Sistem Infotainment di Mobil ini, Keren
- Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan
- Jenazah Mekanik Helikopter Baharkam Polri Nyangkut di Bagan Nelayan, Jasad Pilot Masih Dicari
- BNI Catat Transaksi Remintasi TKI Lebih Dari USD 31 Juta di Kuartal I 2025
- Heru Budi Rangkap Jabatan sebagai Kasetpres dan Pj Gubernur DKI Justru Untungkan Jakarta, Benarkah?