Harga Sawit Petani Plasma di Riau Ditetapkan Rp3.387/kg, Swadaya Rp3.328,05/kg
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau menetapkan harga kelapa sawit untuk petani plasma periode 21 - 27 Mei 2025 sebesar Rp3.387/kg. Harga ini turun Rp193,39/kg jika dibandingkan periode sebelumnya.
Tidak hanya untuk petani plasma, Disbun Riau juga menetapkan harga kelapa sawit untuk petani mitra swadaya seminggu ke depan Rp3.328,05/kg. Harga ini juga turun Rp 229,45/kg atau setara dengan 6,45% dibandingkan minggu sebelumnya.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Dr Defris Hatmaja mengatakan, penetapan harga sawit petani plasma dan mitra swadaya minggu ini menggunakan tabel rendemen harga terbaru yang merupakan hasil kajian dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, dan telah disepakati oleh seluruh anggota tim.
"Harga sawit plasma dan mitra swadaya minggu ini turun. Terutama pada kelompok usia tanaman 9 tahun," kata Defris, Selasa (20/5).
Baca Juga: Kurir Narkoba Senilai Rp46,3 M yang Ditangkap Polda Riau Dapat Upah Rp140 Juta
Defris menjelaskan bahwa Indeks K yang digunakan untuk periode ini adalah indeks K satu bulan ke depan yakni 92,42%. Selain itu, harga penjualan CPO juga mengalami penurunan sebesar Rp 645,67/kg. Begitu juga harga kernel yang turun cukup drastis sebesar Rp 1.789,00/kg dari minggu sebelumnya.
Dr. Defris Hatmaja menambahkan bahwa beberapa perusahaan kelapa sawit di Riau periode ini juga tidak melakukan penjualan.
Namun, sesuai Permentan Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, apabila ada perusahaan yang tidak melakukan penjualan, maka harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim. Jika harga terkena validasi dua, maka digunakan harga rata-rata KPBN.
Adapun harga rata-rata CPO KPBN pada periode ini adalah Rp 13.335,33/kg, sedangkan harga kernel masih mengacu pada harga rata-rata KPBN minggu lalu, yaitu sebesar Rp 13.988,00/kg.
下一篇:Update COVID
相关文章:
- 3 Minuman Rebusan Daun Peluruh Lemak Ini Bisa Bikin Berat Badan Turun
- Rayu Tarif ke AS, Jepang Beri Keistimewaan ke Tesla
- FOTO: Pesona Pohon Ginkgo 1.000 Tahun di Korsel Kala Musim Gugur
- Segera Panggil Roy Suryo Perkara Meme Stupa Borobudur, Polisi: Laporan Telah Memenuhi Unsur Pidana
- IndoBuildTech Expo Part2
- Pemprov DKI Berencana Sambung Jalan di 10 Lokasi, Diklaim Bisa Kurangi Macet 30 Persen
- Penyelundupan Tas Mewah, Bea Cukai Soekarno
- Turis AS Ditangkap Usai Ukir Huruf di Gerbang Kayu Kuil Kuno di Jepang
- Viral Sopir Taksi Diduga Kena 'Angin Duduk', Kenali Gejalanya
- Geledah Gedung DPRD DKI Jakarta, KPK Bawa Tujuh Koper Barang Bukti
相关推荐:
- PNM Salurkan 10 Ton Pakaian Favorit Karyawan dan 60 Kg Jins Lewat Aksi Decluttering
- Heru Budi Ngaku Juga Ingin Izinkan PT KCN Beroperasi, Tapi Lengkapi Dulu Persyaratannya
- Industri Keramik Semakin Kompetitif Berkat Implementasi SNI Wajib
- Rayu Turunkan Tarif ke AS, Jepang Beri Keistimewaan ke Tesla
- Nestapa Ortu Santri yang Tewas Dikeroyok Senior di Tangerang: di Mana Rasa Kasihannya?
- Gerai Mie Gacoan di Serpong Disegel, Satpol PP Tangsel: Tak Ada Izin
- Jelang HUT PDIP ke
- PKS Hormati Putusan MK yang Tolak Semua Gugatan Sengketa Pilpres 2024
- 'Anies Baswedan, Formula E Gak Bikin Kenyang!'
- Pertamina dan Serikat Pekerja Teken Kerja Sama, Menaker: Ini Bisa jadi Contoh Perusahaan Lain
- Efek Minum Kopi Setiap Hari, Ternyata Bisa Kurangi Risiko Diabetes
- Pedagang Tahu Menjerit Harga BBM Bersubsidi Naik: Kecewa Banget, Sangat Prihatin!
- Update COVID
- Kemenkes Jelaskan Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi buat Pelajar
- Hendak Tawuran, Polda Metro Jaya Tangkap 12 Pemuda di Waduk Pluit
- KPK Buka Suara Terkait Penggeledahan Rumah Firli Bahuri
- Tanpa Persetujuan Trump, Uni Eropa dan Inggris Terapkan Sanksi Baru ke Rusia
- Gasak Rp 300 Juta, Perampok Bersenjata Airsoft Gun Mengaku Anggota TNI Ditangkap Polisi
- Oknum Polisi Tersangka Penembakan Laskar FPI Terancam 15 Tahun Penjara
- Ketum PPP Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Bareskrim Soal 'Amplop Kiai'